Selasa, 06/09/2011 18:15 WIB
Giliran Afsel Minta Akses Baca Data di BlackBerry
Ardhi Suryadhi - detikinet
<img src="http://images.detik.com/content/2011/09/06/328/blackberry_bellagio285.jpg" alt="" width="285" height="232" />
BlackBerry Bellagio (Ist.)
BlackBerry Bellagio (Ist.)
<a
href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3fae22b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'
target='_blank'><img
src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=45&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a3fae22b'
border='0' alt='' /></a>
Jakarta - Desakan kepada RIM untuk membuka lalu
lintas data di sistem BlackBerry terus bergulir. Selain Indonesia dan
beberapa negara Timur Tengah, kini giliran Afrika Selatan yang
mengutarakan keinginan serupa.Deputi Menteri Komunikasi Afsel Obed Bapela mengaku, akses khusus ini penting dilakukan agar pihak berwajib di Afsel dapat membaca pesan-pesan yang terenkripsi di platform BlackBerry Messenger (BBM).
BBM begitu populer di Afsel sehingga keinginan ini termasuk dalam risiko keamanan untuk pemerintah sehingga perlu dikabulkan, ujarnya kepada Southern Africa Telecommunications Networks and Applications Conference (Satnac).
"Terlebih saat ini sudah ada bukti jika aksi kejahatan sudah ada yang menggunakan BBM untuk perencanaannya. Kami ingin mengevaluasi BBM, seperti yang terjadi di Inggris dan Arab Saudi," imbuh Bapela dikutip detikINET dari Cellular News, Senin (6/9/2011).
Permintaan pemerintah Afsel ini juga dipertegas dengan aturan hukum di negara tersebut yang memberi izin kepada pihak kepolisian untuk mengakses pesan untuk keperluan penyidikan.
Aturan ini juga berlaku untuk semua SIM card seluler yang teregistrasi untuk diselidiki dan dilacak oleh pihak berwajib.
Memang belum ada jawaban dari RIM soal keinginan pemerintah Afsel ini. Yang pasti, keinginan yang digaungkan tersebut sama seperti desakan yang sudah dilontarkan pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu yang juga masih belum mendapat realisasi konkret dari sang produsen BlackBerry.
( ash / rns )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar